nusakini.com-Makassar- Forbes Wartawan Olahraga Makassar (FWOM) siap memfasilitasi kepulangan dua pemain PSM U-19 asal Nusa Tenggara Timur, Riko dan Roni, yang gajinya ditunggak oleh manajemen.

"Sebenarnya ini masalah klasik yang selalu terjadi setiap musim di PSM Muda. Tapi, sebagai tim besar, tidak seharusnya hal seperti ini terulang," ujar Sri Syahrir, Ketua FWOM yang juga pernah menjadi salah satu pengelola PSM U-21 pada 2016.

Sebagai Ketua FWOM, Sri Syahrir mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian yang menimpa pemain PSM U-19. Dia pun siap memfasilitasi kepulangan dua pemain asal NTT itu. "Ini terkait citra PSM sebagai klub besar di Indonesia," tegas Sri yang mengaku gajinya sebagai pengelola  PSM U-21 juga tertunggak sampai saat ini.

Sebenarnya, selain Riko dan Roni ada enam pemain PSM U-19 dari luar Makassar juga mengalami nasib sama. Mereka adalah Sarette, Andika asal Ambon, Rigy dan Janu (Pakanbaru), Luthfi dan Yusuf (Mamuju). Mereka saat masih ditampung di Mess Wirabuana, Jl. Amanagappa.

Mereka mengaku ingin kembali ke kampung halaman masing-masing. Namun terhambat masalah dana akibat gaji yang belum terbayarkan selama dua bulan terakhir.

"Kami dikontrak Rp2,5 jt per bulan selama enam bulan (Juli-Desember). Tapi baru dua bulan pertama yang dibayar," ungkap Roni saat ditemui di mess pemain U-19, Jum'at (23/11).

Pemain yang berposisi sebagai winger ini mengaku dua hari lalu telah dijanji oleh manajer PSM U-19, Ali Gauli, akan dilunasi gajinya setelah PSM Makassar melawan Bali United di pekan 32.

"Katanya ada janji pembubaran tim oleh manajemen sehingga kami (yang dari luar Makassar) masih (menetap) di sini. Coach Herrie Setiawan juga meminta kami untuk bersabar dulu tunggu janji manajemen direalisasikan," tuturnya.

"Saya sudah ingin pulang, ingin merayakan Natal bersama keluarga di kampung halaman. Orang tua siap menanggung tiket apabila tidak dibayar manajemen," tambahnya.(ab)